Minggu, 22 Januari 2017

Sejarah Perkembangan Elektronika

Sejarah Perkembangan Elektronika Sampai Sekarang


Sejarah Perkembangan Elektronika Sampai Sekarang – Berbicara tentang elektronika memang tak akan pernah ada habisnya, karena memang cakupannya sangat luas. Pada kesempatan yang baik ini, belajarelektronika.net akan berbagi sedikit informasi mengenai sejarah elektronika dari dulu sampai sekarang.
Awal mulanya elektronika lahir atas tuntutan dan kebutuhan manusia akan teknologi baru seperti pesawat telepon dan sejenisnya. Beberapa literatur mengatakan bahwa perkembangan elektronika diawali dari pengamatan sebuah sinar katoda yang dilakukan oleh fisikawan, matematikawan, dan insinyur terkemuka di dunia.

Sejarah Perkembangan Elektronika

Sejarah mencatat, ada banyak sekali ilmuan yang bergerah di bidang elektronika yang berhasil mengembangkan ilmu elektronika hingga tumbuh sampai sekarang. Berikut adalah beberapa ilumuan dunia yang telah banyak berjasa dalam dunia elektronika dan sekitarnya.
  • Hittrof dan Crookes penemu Sinar Katoda pada tahun 1869
  • Maxwell penemu teori matematika pemancaran gelombang elektromagnet
  • Edison penemu Aliran elektron dalam ruang hampa pada tahun 1883
  • Hertz penemu gelombang radio pada tahun 1888
  • J. J. Thomson penemu pengukuran e / m pada tahun 1897
  • Marconi penemu gelombang radio yang berhasil memancarkannya menyeberangi lautan Pasifik pada tahun 1901
  • Einstein penemu teori tentang pengaruh foto elektrik
  • Fleming penemu tabung elektron pertama pada tahun 1904
  • Deforest penemu trioda pada tahun 1906
  • Armstrong pengembang regeneratif peka dan penemuan isolator pada tahun
  • Zworkin penemu tabung gambar pada tahun 1924 dan Foto Multiplier pada tahun 1929
  • Watson Watts penemu gelombang radio
  • Socley, Bardeen, Brattain penemu Transistor pada tahun 1947
  • Townes penemu maser pada tahun 1953
  • Maiman penemu laser pada tahun 1960
  • Eckert dan Mauchly perintis revolusi computer pada tahun 1946
  • Hoff penemu mikroprosesor dalam satu kepi pada tahun 1969
Selain beberapa ilmuan tadi, sebenarnya masih banyak nama-nama ilmuan lain yang berjasa dalam perkembangan elektronika dari masa ke masa. Berikut ini adalah sejarah perkembangan elektronika dari masa ke masa yang diawali pada abad ke 19 sampai saat ini, yakni abad ke-21.
Sejarah Perkembangan Elektronika Abad 19
Sejarah perkembangan elektronika abad 19 diawali pada tahun 1883, dimana seorang ilmuan bernama Thomas Alva Edison berhasil menemukan sebuah teori dimana sebuah elektron dapat berpindah dari sebuah konduktor ke konduktor yang lain melewati ruang hampa. Penemuan ini dikenal dengan nama efek Edison.
Setelah itu pada tahun 1904, seorang ilmuan bernama John Fleming berhasil menerapkan efek Edison dan menemukan dua buah elemen tabung elektron yang dikenal sebagai dioda. Selanjutnya pada tahun 1906 Lee De Forest mengikutinya menggunakan tabung tiga elemen, yang disebut trioda.
Sejarah Perkembangan Elektronika Abad 20

Perkembangan elektronika pada abad 20 dimulai dari aplikasi tabung elektron pertama di dunia yang diterapkan dalam bidang komunikasi radio. Pada tahun 1896, Ilmuan bernama Guglielmo Marconi merintis pengembangan wireless telegraph atas telegraf tanpa kabel, dan dikembangkan menjadi komunikasi radio jarak jauh di tahun 1901.
Selanjutnya pada tahun 1918, seorang ilmuan ternama Edwin Armstrong menemukan penerima super-heterodyne yang mampu memilih dan memilah sinyal radio atau stasion sehingga dapat menerima sinyal jarak jauh. Selain itu Edwin Armstrong juga menemukan modulasi frekuensi FM pita lebar di tahun 1935.
Sejarah Perkembangan Elektronika Abad 21
Perkembangan elektronika abad 21 telah mengantarkan elektronika beralih dari yang awalnya mikro menuju ke nano. Itu artinya bahwa semakin hari komponen elektronika dibuat dalam ukuran yang jauh lebih kecil dibanding sebelumnya, pada saat generasi mikroelektronika.
Dr. Rohrer yang merupakan ilmuan penemu tunneling elektron microscope sekaligus pemenang hadiah Nobel bidang fisika tahun 1986, juga memprediksi bahwa mikroelektronika akan digantikan oleh nanoelektronika. Sementara prof. Petel yang merupakan president UCLA memprediksi bahwa pada abad 21 ini, teknologi photonik akan menggantikan mikroelektronika.
Selain itu elektronika juga semakin berkembang dan merambah ke bidang-bidang elektronika digital seperti komputer sampai dengan robotik. Pada awal tahun 2001, Lary Page dan Sergey Brin juga telah mengembangkan sebuah mesin pencari yang kita kenal dengan Google, dan saat ini sukses menguasi pasar digital.
Hal tersebut juga merupakan salah satu imbas dari perkembangan elektronika di dunia. Saat ini Jepang dan Amerika menjadi dua negara yang menguasi sektor elektronika robotik. Selain beberapa hal tersebut, saat ini sudah muncul teknologi-teknologi baru yang awal cikal bakalnya juga dari sejarah elektronika di abad 19 .    

Mengenal Komponen Elektronika Dan Fungsinya

Komponen elektronika adalah elemen terkecil dalam suatu rangkaian elektronika. Dalam rangkaian elektronika pada umumnya terdiri dari komponen aktif dan komponen pasif. Setiap komponen elektronika dibuat dengan nilai dan fungsi yang berbeda berdasarkan produsen pembuat komponen elektronika tersebut. Setiap komponen elektronika memiliki tipe, nilai dan simbol yang berbeda-beda. Tipe dan nilai yang melekat pada suatu komponen elektronika memberikan arti fungsi dan pabrikan pembuatnya. Sedangkan simbol komponen elektronika ditentukan berdasarkan jenis dan fungsinya tanpa membedakan pabrik pembuat komponen elektronika tersebut.
Komponen elektronika dapat dibedakan berdasarkan bentuk dan cara pemasangannya dan dibedakan berdasarkan fungsi dan cara kerjanya.

Jenis –Jenis Komponen Elektronika

Berdasarkan bentuk dan cara pemasangannya komponen elektronika dibedakan dalam 2 jenis yaitu jenis SMD (Surface Mount Device) dan jenis umum atau reguler.

1. Komponen Elektronika Jenis Umum (Reguler)

Komponen jenis umum adalah komponen elektronika yang secara fisik memiliki pin atau kaki dengan tujuan cara pemasangannya menggunakan PCB yang berlubang. Yaitu posisi komponen diletakan pada PCB kemudian pin atau kaki komponen pada sisi PCB yang lain untuk disolder pada jalur PCB tersebut. Beberapa komponen elektronika jenis umum dapat dilihat dalam gambar dbawah.
Komponen elektronika jenis ini pada umumnya digunakan untuk membuat sistem sederhana yang tidak menuntut fisik perangkat yang kecil atau digunakan pada perangkat atau sistem elektronik dengan daya besar.

2. Komponen Elektronika Jenis SMD (Surface Mount Device)

Komponen elektronika jenis SMD (Surface Mount Device) ini adalah komponen elektronika yang cara pemasangannya langsung ditempel dan disolder dengan PCB pada sisi jalur PCB. Komponen elektronika jenis SMD ini juga dilengkapi pin atau kaki, akan tetapi fisik kaki atau pin komponen jenis SMD ini di desain kecil dengan tujuan untuk dipasang pada permukaan jalur PCB. Pada umumnya komponen elektronika jenis SMD adalah komponen elektronika jenis terbaru seperti pada gambar berikut.
Komponen elektronika jenis SMD didesain untuk memenuhi tuntutan bentuk fisik perangkat elektronik dengan bentuk fisik yang kecil. Salah satu penerapan komponen elektronika jenis SMD ini dapat dilihat pada perangkat komputer seperti RAM, VGA dan motheboard komputer.
Kemudian berdasarkan fungsi dan cara kerjanya komponen elektronika dibedakan menjadi komponen pasif dan komponen aktif.

1. Komponen Elektronika Pasif

Komponen pasif adalah komponen elektronika yang dalam pengoperasiannya tidak membutuhkan suber tegangan atau sumber arus tersendiri. Komponen pasif pada umumnya digunakan sebagai pembatas arus, pembagi tegangan, tank circuit dan filter pasif. Komponen elektronika yang digolongkan sebagai komponen pasif diantarnya adalah resistor, kapsitor, induktor,saklar dan diode. Berikut adalah definisi dan fungsi secara umum dari komponen pasif tersebut :

a. Resistor

Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi sebagai penghambat/pembatas arus listrik. Berikut adalah simbol dan salah satu bentuk fisik resistor.
Dalam aplikasinya resistor dapat dirangkai secara seri dan paralel, pada rangkaian seri maka resistor dapat difungsikan sebagai pembagi tegangan dengan karakteristik nilai resistor akan bertambahsesuai dengan nilai resistor yang dihubung seri tersebut. Kemudian resistor pada konfigurasi paralel resistor berfungsi sebagai pembagi arus dan memiliki karkateristik nilai resistansi menjadi lebih rendah berbanding terbalik dengan jumlah dan nilai resistansi resistor yang diparalel.


b. Kapasitor

Kapasitor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menyimpan muatan listrik sementara. Bentuk fisik salah satu kapasitor dan simbol kapasitor dapat dilihat seperti pada gambar berikut.
Besar kecilnya muatan listrik yang dapat disimpan olehkapasitor sebanding dengan nilai kapasitas kapasitor tersebut. Selain sebagai penyimpan muatan listrik kapasitor juga dapat digunakan sebagai penghubung atau coupling sinyal atau isyarat AC dalam suatu rangkaian pemroses sinyal.


c. Induktor

Induktor atau kumparan adalah komponen elektronika yang dibuat dari kawat email yang dibuat sedemikian rupa sehingga memiliki nilai reaktansi. Induktor dapat digunakan untuk menahan arus AC dan melewatkan arus DC. Bentuk dan simbol induktor secara umum dapat dilihat pada gambar berikut.
Induktor bersama resistor dan kapasitor dapat digunakan sebagaisuatu filter atau tapis dalam rangkaian pemroses sinyal. Induktor dapat banyak di jumpai dalam perangkat elektronika yang bekerja sebagai pemroses sinyal radio.


d. Saklar

Saklar adalah komponen elektronika yang bekerja sebagai pemutus atau pemilih sinyal secara mekanik. Saklar memiliki dua bagian utama yaitu kontaktor dan tuas saklar.Salah satu bentuk dan simbol saklar dapat dilihat pada gambarberikut.
Dalam menjalankan tugasnya saklar membutuhkan operator sebagai penggerak tuas. Operator tuas saklar dapat berupa suatu sistem elektro mekanis maupun operator manusia secara manual.


e. Diode

Diode adalah komponen pasif yang dibuat dari bahan semikonduktor. Dioda berfungsi untukmengalirkan arus listri DC dalam satu arah saja. Dioda dibangun menggunakan dua lempeng bahan semikonduktor tipe P dan tipe N. Simbol dan salah satu bentuk fisik dioda dapat dilihat pada gambar berikut.
Dioda memiliki 2 kaki yaitu kaki Anoda dan Kaki Katoda, pada prinsipnya dioda akan mengalirkan arus DC dari Anoda ke Katoda. Pada aplikasi lain dioda dapat berfungsi sebagai penyearah gelombang AC.


2. Komponen Elektronika Aktif

Komponen aktif adalah komponen elektronika yang dalam pengoperasiannya membutuhkan sumber tegangan atau sumber arus dari luar. Ada banyak tipe komponen aktif yang digunakan dalam rangkaian atau sitem elektronika. Secara umum komponen aktif dibangun mengunakan bahan semikonduktor yang didesain sedemikian rupa sehingga memiliki fungsi, nilai dan kapasitas sesuai kebutuhan yang diinginkan. Beberapa contoh komponen aktif adalah.

a. Transistor

Transistor merupakan komponen aktif yang dibangun dari tiga lempeng semikonduktor tipe P dan tipe N. Transistor dapat berfungsi sebagai penguat sinyal dan dapat jugaberfungsi sebagai saklar elektronik. Berikut adalah salah satu contoh dan simbol transistor.

Transistor Bipolar



Transistor Unipolar



Transistor terdiri dari dua tipe yaitu transisor NPN dan PNP. Kemudian dari dua tipe tersbut transistor dibagi lagi mejadi dua jenis menjadi transistor bipolar dan transistor unipolar. Transistor bipolar memiliki 3 kaki yaitu basis, colektor dan emitor, sedangkan transistor unipolar memiliki tiga kaki yaiut gate , source dan drain.

b. Thyristor

Thyristor disebut juga dengan SCR ( Silicon Controlled Rectifier) dan banyak digunakan sebagai saklar elektronik. Thyristor sering digunakansebagai saklar elektronik pada rangkaian listrik yang bekerja dengan sumber tegangan AC. Thyristor merupakan pengembangan dari diode dan memiliki 3 kaki yaitu gate, anoda dan kathoda. Berikut adalah salah satu bentuk dan simbol thyristor.
Thyristor ini akan bekerja atau menghantar arus listrik dari anoda ke katoda jika pada kaki gate diberi arus kearah katoda, karenanya kaki gate harus diberi tegangan positif terhadap katoda.


c. Transducer

Transducer adalah komponen elektronika yang dapat mengubah besaran fisik menjadi besaran listrik atau sebaliknya mengubah besaran listrik menjadi besaran fisik. Transducer yang berfungsi untuk mengubah besaran fisik menjadi besaran listrik sering disebut sebagai sensor. Kemudian transducer yang berfungsi untuk mengubah besaran listrik menjadi besaran fisik sering digunakan sebagai indikator atau aktuator. Contoh umum transducer sebagai sensor antara lain NTC, PTC, LDR, Phototransistor dan Solarcell. Kemudian contoh transducer yang mengubah besaran listrik menjadi besaran fisik adalah LED, Loud Speaker, Motor Listrik dan Relay.




prinsip kerja elektronika

Image result for prinsip kerja elektronika

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Author Details

Post Top Ad

Pages - Menu